FAKTOR
YANG DAPAT MEMPENGARUHI KONSUMSI PADA REMAJA
hai
selamat membaca untuk kamu yang mau tau lebih banyak lagi tentang gizi terutama
untuk remaja.
1. Konsumsi
makanan
Pada dasarnya intake makanan dipengaruhi oleh dua
hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan
faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri, dapat berupa
emosi/kejiwaan yang memiliki sifat kebiasaan. Sementara itu, faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar manusia, seperti ketersediaan bahan pangan
yang ada dialam sekitar serta kondisi sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat
daya beli manusia terhadap bahan pangan.
Worthington-Robert (1996) menyebutkan banyak faktor
yang mempengaruhi kebiasaan makan. Pertumbuhan remaja, meningkatkan partisipasi
dalam kehidupan sosial, dan aktivitas remaja dapat menimbulkan dampak terhadap
apa yang dimakan remaja tersebut. Biasanya remaja lebih suka makanan serba
instan yang berasal dari luar rumah seperti fast food.
2. Pendidikan
dan pengetahuan
Sering masalah gizi timbul karena ketidaktahuan atau
kurang informasi tentang gizi yang memadai. Pendidikan sangat diperlukan agar
seseorang lebih tanggap terhadap adanya masalah gizi.
Pentingnya
pengetahuan gizi terhadap konsumsi didasari atas tiga kenyataan :
1) Status
gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan
2) Setiap
orang hanya akan cukup gizi yang diperlukan jika makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan, dan energi.
3) Ilmu
gizi memberikan fakta-fakta yang perlu ,sehingga penduduk dapat belajar
menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi (Suhardjo, 1986).
3. Jenis
kelamin
Kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda dengan anak
perempuan dan biasanya lebih tinggi anak laki-laki karena memiliki aktifitas
fisik yang lebih tinggi.
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa kekurangan
gizi lebih banyak terdapat pada anak perempuan dari pada anak laki-laki.
4. Sosial
ekonomi
Faktor yang berpengaruh dalam menentukan status
kesehatan seseorang adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah daya
beli keluarga. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan
kurang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya.
Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan
kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin banyak pendapatan berarti semakin baik
makanan yang diperoleh.
5. Aktifitas
fisik
Aktifitas fisik atau disebut juga aktifitas
eksternal adalah sesuatu yang menggunakan tenaga atau energi untuk melakukan
berbagai kegiatan fisik, seperti berjalan, berlari, berolahraga, dan lain-lain.
Setiap kegiatan fisik membutuhkan energi yang berbeda menurut lamanya
intensitas dan sifat kerja otot. Latihan fisik dapat meningkatkan kemampuan
fungsional kardiovaskular dan menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung yang
diperlukan pada setiap penurunan aktifitas fisik seseorang.
Fikawati
S & Syafiq A. 2007. Konsumsi kalsium pada remaja dalam Gizi dan kesehatan
masyarakat. FKM UI. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Suhardjo.
1986. Sosial Budaya Gizi. PAU Pangan dan Gizi. Bogor
Worthington-Robert,
B.S & S.R William. 1996. Nutrition Throughout The Life Cycle. Third
Edition. Mosby-Year book.
Rusman
Efendi, SKM, Msi. 2010. Kebutuhan Zat Gizi, Konsumsi, dan Perkembangan
Kognitif.